Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tentu diperlukan suatu program sebagai acuan dan target. Karena itu, kami menyusun Program Kerja ini sebagai pedoman dalam menjalankan pembinaan OSN Biologi. Dalam Program kerja ini terdapat kegiatan-kegiatan yang telah kami rencanakan, harapan kami semoga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Lebih lengkapnya klik Program OSN Biologi
Penjelasan Lengkap Indikator Pengembangan Kompetensi Guru pada Pengelolaan Kinerja 2025
Terhitung sejak 1 Januari 2025, guru sudah bisa mulai mengisi Pengelolaan Kinerja 2025, termasuk komponen Pengembangan Kompetensi.
Guru dapat menyusun Pengembangan Kompetensi dengan syarat Kepala Sekolah telah memulai Pengelolaan Kinerja periode tahun 2025.
Jika Kepala Sekolah belum memulai, maka guru belum bisa mengisi komponen Pengembangan Kompetensi di Pengelolaan Kinerja 2025 miliknya.
Pengembangan Kompetensi Guru terdiri dari empat, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Kompetensi pedagogik secara umum meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berpusat pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kompetensi kepribadian diartikan sebagai kemampuan guru dalam menjalankan kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan pihak terkait pendidikan.
Kompetensi profesional mencakup kemampuan penguasaan materi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Masing-masing kompetensi memiliki indikator yang dapat dipilih oleh guru di Pengelolaan Kinerja 2025 pada komponen Pengembangan Kompetensi.
Terdapat 12 indikator yang dapat dipilih oleh guru di Pengelolaan Kinerja 2025 mengacu pada Perdirjen GTK 6565/2020 tentang Model Kompetensi Guru.
Idealnya, indikator pengembangan kompetensi ini dipilih oleh guru berdasarkan hasil Refleksi Kompetensi di PMM.
Namun, sayangnya belum semua guru melakukan refleksi kompetensi tersebut dan saat ini Refleksi Kompetensi Guru tidak bisa diakses melalui PMM.
Cara termudahnya adalah guru melakukan refleksi diri terlebih dahulu sebelum memilih indikator Pengembangan Kompetensi.
Guru bisa mengingat kembali kompetensi mana yang ingin ditingkatkan pada tahun 2025 ini.
Kompetensi Pedagogik terdiri dari tiga indikator, yaitu lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, pembelajaran efektif berpusat pada peserta didik serta asesmen, umpan balik, dan pelaporan berpusat pada peserta didik.
Kompetensi Kepribadian terdiri dari tiga indikator, yaitu kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik, pengembangan diri melalui refleksi, dan orientasi berpusat pada peserta didik.
Kompetensi Sosial meliputi indikator kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran, keterlibatan orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran, dan keterlibatan dalam organisasi profesi atau jejaring.
Kompetensi Profesional terdiri dari indikator pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya, karakteristik dan cara belajar peserta didik serta kurikulum dan cara menggunakannya.
Berdasarkan hal tersebut, berikut ini adalah contoh penjelasan indikator yang dapat dipilih guru dalam Pengembangan Kompetensi Pengelolaan Kinerja 2025.
Sebagai contoh, guru dapat memilih indikator asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik.
Indikator ini dapat dicapai guru berdasarkan sub indikator dengan melakukan perancangan, perencanaan, umpan balik, pelaporan, dan komunikasi capaian belajar peserta didik.
Guru juga dapat memilih indikator pengembangan diri melalui refleksi.
Indikator ini dapat dicapai oleh guru berdasarkan sub indikator, yaitu refleksi dan penerapan kebutuhan pengembangan diri, cara adaptif melakukan pengembangan diri, dan menerapkan hasil pengembangan diri.
Pemanfaatan Liveworksheet dan Quizizz dalam Pembelajaran Biologi
Pemanfaatan Aplikasi Pl@ntNet dan Quizizz dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Produk yang Interaktif dan Menyenangkan Pada Materi Identifikasi Tumbuhan Mata Pelajaran Biologi Kelas X Fase E SMA Negeri 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2024/2025
Latar Belakang
Pembelajaran
Biologi di SMA merupakan salah satu mata pelajaran yang menuntut siswa untuk
aktif mengamati dan mengidentifikasi makhluk hidup di lingkungan sekitar.
Kemampuan untuk mengenali dan mengidentifikasi berbagai jenis makhluk hidup,
terutama tumbuhan, menjadi salah satu capaian pembelajaran yang harus dikuasai
oleh siswa kelas X fase E . Seiring perkembangan teknologi, metode pembelajaran
konvensional yang bersifat pasif dapat dikembangkan menjadi lebih interaktif
dengan memanfaatkan berbagai aplikasi digital. Dalam konteks pembelajaran Biologi
di SMA Negeri 1 Wanasaba, aplikasi Pl@ntNet dan Quizizz menjadi penting untuk
meningkatkan interaksi dan keterlibatan siswa dalam mempelajari materi
identifikasi tumbuhan.
Sebagai Guru Mata
Pelajaran Biologi Kelas X fase E pada
tahun Pelajaran 2024/2025, saya mencoba berinisiatif memperkenalkan pendekatan pembelajaran
berbasis teknologi dalam rangka mendukung proses belajar mengajar yang lebih
efektif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi identifikasi
makhluk hidup, guru merasa perlu untuk mengintegrasikan teknologi agar siswa
lebih mudah dalam memahami konsep dan langsung mengaplikasikannya dalam situasi
nyata.
Pada pembelajaran
Biologi, materi identifikasi tumbuhan sering kali menimbulkan tantangan
tersendiri bagi siswa. Salah satu kesulitannya adalah mengenali dan membedakan
berbagai jenis tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologinya, seperti bentuk
daun, batang, bunga, dan struktur lainnya. Siswa sering merasa kebingungan
karena harus mengamati banyak karakteristik yang serupa antara satu tumbuhan
dengan yang lain, terutama jika mereka belum memiliki pengalaman lapangan yang
memadai. Hal ini dapat menghambat pemahaman dan minat mereka dalam materi
identifikasi tumbuhan.
Untuk mengatasi kesulitan
tersebut, saya memilih menggunakan aplikasi Pl@ntNet dalam pembelajaran. Pl@ntNet
adalah aplikasi berbasis komunitas yang memungkinkan pengguna mengidentifikasi
spesies tumbuhan dari foto yang diunggah. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi
siswa dalam proses identifikasi tumbuhan karena menyediakan basis data yang
sangat luas, lengkap dengan gambar, nama spesies, dan deskripsi yang relevan.
Dengan demikian, siswa dapat secara langsung mengidentifikasi tumbuhan yang
mereka temui di sekitar lingkungan sekolah atau lapangan.
Sementara itu, Quizizz
adalah aplikasi pembelajaran berbasis game yang memungkinkan siswa belajar
secara interaktif melalui permainan kuis daring. Guru dapat menyusun pertanyaan
terkait materi identifikasi makhluk hidup dan memantau pemahaman siswa secara
langsung melalui hasil kuis. Aplikasi ini membantu siswa belajar sambil
bermain, menciptakan suasana yang lebih santai namun tetap mendalam dalam
memahami materi.
PROMPT MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
Modul Ajar Minimal
Saya Imam Gunawan , Guru Biologi SMAN
1 Wanasaba Lombok Timur, Tolong buatkan Modul Ajar (rencana pembelajaran)
dengan pendekatan berdiferensiasi untuk kelas 10 dengan tujuan pembelajaran : Siswa dapat menjelaskan Pengertian Sel dan Teori tentang Sel,
Siswa dapat mendeskripsikan Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik,
Komponen Kimiawi Sel , 2 jam pelajaran (90 menit)
dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan pendekatan Saintific. Tolong buatkan kegiatan yang dapat melatih anak untuk
aktif, kreatif, dan kolaboratif. Adapun susunannya sebagai berikut :
1. Tujuan pembelajaran
2. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran
3. Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.
4. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian
tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
5. Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan
yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik.
Modul Ajar Lengkap
Saya Imam Gunawan , Guru Biologi SMAN
1 Wanasaba Lombok Timur, Tolong buatkan Modul Ajar (rencana pembelajaran)
dengan pendekatan berdiferensiasi untuk kelas 10 dengan tujuan pembelajaran : Siswa dapat menjelaskan Pengertian Sel dan Teori tentang Sel,
Siswa dapat mendeskripsikan Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik,
Komponen Kimiawi Sel, 2 jam pelajaran (90 menit) dengan
menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan pendekatan Saintific. Tolong buatkan kegiatan yang dapat melatih anak untuk
aktif, kreatif, dan kolaboratif. Adapun susunannya sebagai berikut :
Identitas penulis
1.
Kompetensi awal
2.
Profil pelajar Pancasila (pilih yang
sesuai : 1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;
2) Berkebhinekaan Global; 3) Bergotong Royong; 4) Mandiri; 5) Bernalar Kritis;
dan 6) Kreatif)
3.
Sarana dan prasarana
4.
target peserta didik
5.
Model pembelajaran yang digunakan
6.
Tujuan pembelajaran (samakan dengan
yang ada di atas)
7.
Asesmen
8.
Pemahaman bermakna
9.
Materi/Bahan Ajar (buatkan rangkuman
materinya, jadikan 3-4 paragraf)
10. Pertanyaan pemantik
Pemanfaatan Platform Quizizz dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA
Pembelajaran biologi di sekolah menengah atas (SMA) sering kali dihadapkan pada tantangan untuk membuat materi yang kompleks menjadi menarik dan dapat dipahami oleh siswa. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan memanfaatkan teknologi pendidikan yang inovatif. Salah satu platform yang semakin populer dalam konteks ini adalah Quizizz. Platform ini tidak hanya membantu guru dalam menyajikan materi dengan cara yang menarik, tetapi juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Artikel ini akan menjelaskan mengapa pemanfaatan Quizizz dalam pembelajaran biologi di SMA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Interaktif dan Bersifat Game
Quizizz menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dengan elemen permainan yang membuatnya menyenangkan bagi siswa. Dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yang sering kali monoton, Quizizz memberikan tantangan dan kompetisi yang sehat di antara siswa. Mereka dapat bersaing secara langsung atau melawan waktu, menciptakan suasana yang kompetitif namun tetap santai di kelas.
2. Kustomisasi Materi
Guru dapat dengan mudah membuat kuis yang disesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran biologi mereka. Mereka dapat menyesuaikan tingkat kesulitan, jumlah soal, dan topik yang ingin disertakan dalam kuis. Hal ini memungkinkan guru untuk menyajikan materi dengan cara yang paling relevan dan menarik bagi siswa.
3. Umpan Balik Instan
Salah satu keunggulan Quizizz adalah kemampuannya untuk memberikan umpan balik instan kepada siswa setelah mereka menyelesaikan kuis. Siswa dapat melihat skor mereka serta jawaban yang benar dan salah, yang membantu mereka memahami di mana mereka harus memperbaiki pemahaman mereka. Umpan balik instan ini juga membantu siswa untuk tetap termotivasi karena mereka melihat kemajuan mereka secara langsung.
4. Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Quizizz dapat diakses secara daring dari berbagai perangkat, termasuk laptop, tablet, atau ponsel pintar. Ini memberi fleksibilitas kepada siswa untuk belajar di mana pun dan kapan pun mereka mau. Mereka tidak terbatas oleh waktu dan tempat, sehingga dapat memanfaatkan waktu luang mereka untuk belajar biologi dengan Quizizz.
5. Kolaborasi dan Pembelajaran Sosial
Meskipun Quizizz sering kali dianggap sebagai aktivitas individual, platform ini juga mendukung kolaborasi antar siswa. Guru dapat mengatur kuis dalam format tim atau bahkan membiarkan siswa membuat kuis mereka sendiri untuk dibagikan dengan teman-teman sekelas. Ini tidak hanya meningkatkan pembelajaran sosial, tetapi juga memotivasi siswa untuk saling membantu dan belajar dari satu sama lain.
Dengan memanfaatkan platform seperti Quizizz dalam pembelajaran biologi di SMA, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi belajar siswa tetapi juga membantu mereka memahami konsep-konsep biologi dengan lebih baik. Oleh karena itu, integrasi Quizizz dalam pembelajaran biologi di SMA dapat menjadi langkah yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa.
Pengaruh Refleksi dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA)
oleh : Imam Gunawan ( Guru Pengerak anggkatan 7)
Pembelajaran biologi di sekolah menengah atas (SMA) bukan hanya tentang penguasaan fakta-fakta ilmiah, tetapi juga tentang memahami konsep-konsep yang lebih dalam serta memperoleh keterampilan berpikir ilmiah. Salah satu alat yang efektif untuk mencapai hal ini adalah refleksi. Refleksi merupakan proses penting dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali pengalaman pembelajaran mereka, menganalisis apa yang telah dipelajari, dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang mereka miliki.
Berikut ini adalah beberapa pengaruh positif dari refleksi dalam pembelajaran biologi di SMA:
Pemahaman Konsep yang Lebih Mendalam: Melalui refleksi, siswa diajak untuk menyelami konsep-konsep biologi yang dipelajari lebih dalam. Mereka diberi kesempatan untuk memikirkan bagaimana konsep-konsep tersebut terkait satu sama lain dan bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata.
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Refleksi mendorong siswa untuk mempertanyakan apa yang mereka pelajari, mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam pemahaman mereka, dan mencari cara untuk memperbaikinya. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang sangat penting dalam ilmu biologi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan Kemampuan Metakognisi: Dengan merenungkan proses pembelajaran mereka, siswa dapat memahami bagaimana mereka belajar dan bagaimana mereka dapat menjadi pembelajar yang lebih efektif di masa depan. Mereka belajar mengenali strategi belajar yang paling efektif bagi mereka dan mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan.
Menghubungkan Teori dengan Praktik: Refleksi memberi siswa kesempatan untuk mengaitkan teori-teori biologi yang mereka pelajari dengan pengalaman praktis. Mereka dapat mempertimbangkan bagaimana konsep-konsep tersebut berlaku dalam eksperimen laboratorium, observasi lapangan, atau masalah-masalah lingkungan nyata.
Peningkatan Keterlibatan dan Motivasi: Melalui refleksi, siswa merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran mereka. Mereka menyadari nilai dari apa yang mereka pelajari dan merasa lebih termotivasi untuk terus belajar. Refleksi juga memberi mereka kesempatan untuk merayakan pencapaian mereka dan melihat kemajuan yang telah mereka buat.
Pembentukan Sikap Ilmiah: Refleksi membantu siswa mengembangkan sikap ilmiah, termasuk rasa ingin tahu, ketekunan, kerja sama, dan ketelitian. Mereka belajar untuk menghargai proses ilmiah dan menyadari bahwa pengetahuan ilmiah selalu berkembang dan terbuka untuk revisi.
Dalam konteks pembelajaran biologi di SMA, refleksi adalah komponen yang penting dan harus diperhatikan secara serius oleh guru dan siswa. Dengan memberikan waktu dan ruang untuk refleksi dalam pembelajaran, kita tidak hanya membantu siswa memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih mandiri, kritis, dan reflektif.