Refleksi Hari Guru

Hari ini diperingati sebagai hari guru, namun tak banyak yang tahu bahwa hari ini hari guru. Aku sendiri, yang berprofesi sebagai pengajar, nyaris tak ingat kalau saja kemarin tidak membeli koran dan membaca kolom opini, kok semua temanya tentang guru dan pendidikan. Setelah membaca, baru ngeh bahwa ternyata itu adalah semacam 'sambutan' untuk memperingati hari guru.

Berbicara mengenai guru, tak dapat lepas dari masalah pendidikan. Berbicara tentang pendidikan, akan menyangkutkan dengan posisi guru. Orang Jawa bilang, guru itu di gugu lan di tiru. Artinya ucapan guru akan dipatuhi, tingkah lakunya akan diikuti oleh anak2 didiknya. Karena itu tak heran bila ada peribahasa pula yang menyatakan guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Begitu pentingnya peran guru bagi murid2nya dan juga masyarakat pada umumnya.

Berbicara mengenai guru, ada banyak hal yang dapat diungkap, ada banyak sisi yang dapat disoroti. Tuntutan untuk selalu meng 'upgrade' pengetahuannya agar tak ketinggalan jaman (dan jangan sampai ketinggalan dari anak didiknya), pengabdian tiada henti, kesejahteraan yang kurang hingga masalah sertifikasi. Nah ini berita yang paling hangat.

Sertifikasi guru, sebuah upaya untuk mendapatkan 'selembar' pengakuan bahwa guru berkompeten dalam bidang ilmunya sehingga layak mengajar. Selembar pengakuan yang (katanya) akan lebih meningkatkan kesejahteraan guru karena akan dihargai sejumlah rupiah setiap bulannya. Uang, itulah faktor pendorongnya. Semangat membuat portofolio, mengikuti pelatihan dan akhir yang dituju adalah uang. Tentu tak semua guru seperti ini. Masih banyak guru yang benar2 mengajar dengan tulus hati, menuruti panggilan jiwa dan mengabdi tiada henti.

Memang tak cukup hanya 'Hymne Guru' untuk memperingati hari guru. Tak cukup hanya diadakan upacara bendera. Dijaman materialis seperti sekarang ini, tak cukup rasanya hanya penghargaan 'batin', maka penghargaan materi pun harus pula diperhatikan. Agar tak ada lagi cerita, guru jadi tukang ojek, guru merangkap jadi buruh. Agar mereka dapat berkonsentrasi terhadap perkembangan anak didiknya, agar mereka dapat berkonsentrasi menyiapkan generasi baru bangsa ini.

Namun kepuasan terbesar bagi seorang guru adalah bila melihat anak didiknya mengalami kemajuan, mampu menyerap apa yang dia sampaikan dan sukses dalam mempelajari bidang tertentu. Tentunya kesuksesan ini akan terasa sangat memuaskan jika dicapai dengan jalan yang benar, dengan upaya yang keras dari guru untuk membimbing, uapaya ke tak kenal menyerah dari siswa untuk terus belajar. Bukan dengan cara memberi kunci jawaban, bukan dengan cara 'memaksa' siswa untuk ikut les privat di rumahnya, bukan dengan cara diam saja melihat siswa mencontek kala ujian.

Tantangan pendidikan ke depan masih sangat banyak. Untk para guru, selamat memperingati hari guru. Semoga semangat mengabdi selalu terpatri dalam hati. Karena pada dasarnya kita semua sedang belajar. Belajar dalam satu universitas pendidikan terbesar. Universitas pendidikan.(sumber http://n4r4ckp.jeeran.com)

Sistem Pencernaan Pada Manusia


Proses: memasukkan, menyimpan makanan sementara, mencerna scr fisik & kimiawi, absorbsi, menyimpan sementara & defekasi

  • Empat tahap utama dalam pengolahan makanan:
1. Penelanan (Ingesti)
2. Pencernaan (digesti)
3. Penyerapan (absorpsi)
4. Pembuangan (eliminasi

Organ-organ pencernaan



Organ-organ pencernaan

I. Mulut

Berfungsi mengambil dan memasukkan makanan, terdiri dari : bibir, mulut, gigi, lidah

- Bibir
- Mulut:
  • Cavitas Buccalis
  • Cavitas Oris
- Gigi

Fungsi: memanipulasi makanan (memarut, memotong), menyerang, memegang mangsa, membantu lokomosi. Jml & jenis bervariasi.

-Lidah

Fungsi : membantu menelan, bicara
Bagian belakang: jar limfoid tonsila lingualis
Bagian depan: kasar, ditutupi papillae (filiformis, fungiformis,foliate dan sirkum vallata)‏

-Kelenjar ludah

Menghasilkan air liur/air ludah/salivayang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva :

  • Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan.
  • Melindungi selaput mulut.
  • Mencerna makanan secara kimiawi.

Terdiri dari 3 macam kelenjar ludah berdasarkan letaknya :

  1. Glandula parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga. Menghasilkan ludah berbentuk cair yang disebut serosa. Merupakan kelenjar ludah terbesar.
  2. Glandula submandibularis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah rahang bawah. Menghasilkan air dan lendir yang disebut seromucus.
  3. Glandula sublingualis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah. Menghasilkan getah yang sama dengan glandula submandibularis.


KELENJAR LUDAH


II. Pharynx

  • Percabangan antara esofagus dan trachea terdapat epiglottis
  • Struktur pharynx

Dinding pharynx tersusun atas tiga lapisan yaitu :

  • Lapisan mukosa, Terletak paling dalam dan bersambung dengan hidung (sal. Pernapasan), mulut dan sal. Eustakhius.
  • Lapisan fibrosa,
  • Lapisan berotot. otot utama pada pharinx ialah otot konstriktor (epiglottis)


III. ESOFAGUS

Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari pharynx sampai pintu masuk kardiak lambung. Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa). Makanan diteruskan kelambung dengan gerakan peristaltik (meremas ). Hidrolisa amilum terus berlanjut




IV. LAMBUNG (Ventrikulus)

- Sebagai gudang makanan, kontraksi ritmik → mencampur makanan dgn enzim

- Lambung terdiri dari empat lapisan:
  • Lapisan peritoneal (lapisan serosa).
  • Lapisan berotot terdiri:
Cardia : langsung berhubungan dengan esofagus. terdapat sfincter cardinae, sel kolumner → mucus
Fundus : tebal, terdapat kelenjar gastrik, sel kolumner → enzim, HCl, mucus
Pylorus : berhubungan dgn duodenum, terdapat sfingter phylorica
  • Lapisan submukosa (pembuluh darah dan limfe)
  • Lapisan mukosa
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran limfe. Permukaan mukosa dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung berupa :
  • Kelenjar kardia, berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dengan mengeluarkan sekret mukus alkali
  • Kelenjar dari fundus terdahulu bekerja yang berisi berbagai jenis sel yaitu sel asam (asam pada getah lambung) dan musin.
  • Kelenjar pilorik berbentuk tubuler yang menghasilkan mukus alkali
Getah lambung → Menghentikan kerja amilase, Menghancurkan matrix extrasel,makanan, Membunuh mikroba. Beberapa enzim pencernaan yang terdapat dalam getah lambung :
  • pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein diubah menjadi pepton (mudah larut)
  • Rennin membentuk susu dan kasien dari karsinogen yang mudah larut (pembekuan susu menjadi keju).
  • Lipase (enzim pemecah lemak) sebagai awal pencernaan lemak dalam lambung


Fungsi lambung

  1. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
  2. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan olel usus
  3. Protein diubah menjadi pepton
  4. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
  5. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
  6. Faktor antianemia dibentuk
  7. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum


V. Usus halus

Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :

  1. Duodenum/usus duabelas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m.
  2. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
  3. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Proses penyerapan (dalam jejunum dan ileum)
nutrisi (asam amino+gula) → epitelium usus halus → epitelium uniseluler kapiler (laktea) → distribusi kilomikron (lemak+kolesterol dilapisi protein) → limfa vena+jantung
~ laktea, kapiler, dan vena → vili menyatu menyatu pembuluh portal hati berhubungan dengan hati → molekul-molekul organik yang lain glukosa 0,1% jantung dan seluruh tubuh.
Tabel absorbsi dalam usus halus



Fungsi usus halus

  1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
  2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
  3. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.


Kelenjar dalam usus halus

  1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
  2. Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
  3. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.
  4. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.
  5. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.


VI. Kelenjar Pankreas

Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan apanjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
  • Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
  • Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
  • Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
  • Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.


VII. HATI/HEPAR

Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

Empedu mengandung :

  1. Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
  2. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
  3. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.


Empedu berfungsi :

  • Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
  • Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.


Hepar berfungsi :

  • Menghasilkan cairan empedu.
  • Menawarkan racun.
  • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
  • Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
  • Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
  • Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh





VIII. USUS BESAR / INTESTINUM MAYOR.

Panjangnya ±. l½ m,lebarnya 5 - 6cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar;
  1. Selaput lendir.
  2. Lapisan otot melingkar.
  3. Laplsan otot memanjang.
  4. Jaringan ikat.

Fungsi usus besar, terdiri dari:
  1. Menyerap air dan makanan.
  2. Tempat tinggal baktert koli.
  3. Tempat feses.

Seikum.

Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup


Kolon Asendens

Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.


Appendiks (usus buntu).

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.


Kolon Transversum.

Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis


Kolon Desendens.

Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.


Kolon Sigmoid.

Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.


Rektum.

Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.


Anus.

Adalah bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:

  1. Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
  2. Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
  3. Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak.

Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

MALNUTRISI

adalah suatu keadaan gangguan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu sedikit (subnutrisi atau kelaparan) maupun yang berlebihan (overnutrisi), ketidakseimbangan asupan komponen dasar makanan (karbohidrat, protein, lemak), dan penyakit.